Disalah satu pojok kota Paris seorang wanita mulismah melangkahkan kakinya memasuki sebuah mini market. Pakaiannya yang menutup rapat seluruh tubuhnya dilengkapi Burqa’ yang menutup wajahnya menunjukkan kepercayaan diri dan konsistensi yang tinggi terhadap agama Islam yang dianutnya. Apalagi di tengah tekanan kebijakan pemerintah negara tersebut yang memberangus kebebasan berpakaian yang sesuai syariat.
Setelah memindahkan barang-barang yang
diperlukan dari beberapa rak mini market ke dalam keranjang belanjaan
diapun segera menuju kasir. Seorang wanita dengan dandanan dan riasan
kosmetika ala pramuniaga bertanggung jawab di sana. Wajah dan rambutnya
yang terbuka menegaskan wanita kasir ini seorang imigran dari salah satu
negara Islam. Dapat dipastikan di juga seorang muslilmah.
Wanita kasir mini market menghujamkan
pandangan sinis kepada saudari muslimah bercadar tersebut. Satu persatu
tangannya merenggut belanjaan yang diletakkan muslimah bercadar itu,
kemudian mendekatkan alat scanning mini ke label kode barang. Begitu
scanning yang hanya sekejap mata selesai, kasir wanita dengan kasar
meletakkan, tepatnya menghempaskan, barang belanjaan tersebut di atas
meja stainless steel mengkilap disamping kirinya. Seakan hendak
meremukkan barang-barang tersebut.
Muslimah berniqab tersebut tidak
bereaksi, dia tetap tenang mengeluarkan barang belanjaan dari keranjang.
Tidak ada reaksi negatif yang diperlihatkannya, bahkan dia terlihat
semakin menujukkan sikap sebagai wanita terhormat.
Ketenangan dan kedewasaan sikap wanita
tersebut membuat si kasir semakin gusar dan kesal hati. Kata-kata tak
enak pun menyerapah dari mulutnya, “Kita menghadapi banyak masalah
dan tekanan dari negara Prancis ini. Anda seharusnya sadar niqab ini
adalah salah satu sumber utama masalah yang membuat situasi semakin
sulit. Saya juga beragama islam, tetapi saya datang ke sini untuk
berbisnis, bukan untuk beragama atau bernostalgia dengan sejarah masa
lalu. Jika Anda bermaksud seperti ini sebaiknya pulang saja ke negara
anda. Di sana anda bisa beragama sesuai ketentuan negara Anda itu.”
Sampai disini muslimah bercadar berhenti
mengeluarkan belanjaannya dari keranjang. Ditatapnya kasir itu
lekat-lekat, kemudian disapukannya pendangan ke seluruh area mini
market. Masih sepi, dan tidak ada seorang pun laki-laki. Dia kemudian
beranjak ke hadapan kasir wanita. Tangannya melepas cadar yang menutupi
wajah, lalu sedikit melonggarkan jilbabnya. Kasir wanita itu dapat
melihat degan jelas, dia berambut pirang dan bermata biru. Ditariknya
nafas dalam-dalam kemudian berkata ”Saya orang Prancis, ayah dan
kakek-kakek saya juga orang Prancis, Islam adalah agama saya, Prancis
negara saya…! Anda? Kalian telah menjual agama kalian lalu Kami beli!”
Nada bicaranya tetap tenang tetapi tegas”.
Allah Maha Besar. Kata-kata yang
diucapkannya menunjukkan tingginya kepercayaan diri dan betapa bangganya
dia dengan agamanya. Segala Puji bagi Allah yang telah menciptakan
wanita seperti ini di tengah umat ini.
Sumber: Majalah Qiblati Edisi 09 Tahun VII, Sya’ban 1433 (oleh. Syaikh Mamduh Farhan al-Buhairi)
0 komentar:
Posting Komentar